Minggu, Mei 24, 2009

Boleh Ikut Mulung?

Share & Comment
Tulisan bersambung "Aksi Mulung ke-sebelas" - 2

Tak terasa obrolankue sama om gokong atau pak korlap tjiliwoeng tanggal 24/05/2009 berlalu, datanglah seorang temankue yang bekerja di pemda yaitu Mas Parno nama nya. Kebetulan sebelum beliau di pemda beliau seorang aktivis lingkungan yang mana beliau juga masih aktif menjadi anggota Telapak. Telapak adalah sebuah NGO yang bergerak di bidang lingkungan yang berbasis di Bogor.

Tak terasa sudah waktu sudah semakin siang mas Parno pun bertanya padakue orangnya udah pada datang lum ri tutur beliau masih di jalan mas. Jawabkue. Tapi pak korlap udah dateng mas dengn kawan nya mas dan kata pak korlap (rubby) tim riset udah datang mereka langsung ke lokasi yang telah di tentukan oleh korlap risetnya yaitu om A’An , mereka sudah bawah jawabkue! Tak terasa obrolan kue sama mas parno berlalu ketika om dwi datang ke lokasi kita kumpule. Sesekali akau tengok kanan kiri serasa kayak orang kebinggungan menunggu teman yang kirim pesan pendek padakue semalam, yaitu saudari dita dita kok lum datang ya , jangan-jangan dia nyasar lagi tuturkue dalam hati.

Tak lama kemudia ternyata persaan kue salah menganalisa ternyata dita tidak nyasar , aku pun terkejut loh kok ada seorang cewek kesini dan menyamperi om rubby, sembari cewek itu bertanya mas ini orang-orang tjiliwoeng ya ? Belum selesai cewek itu ngomong langsung ku tegur dia, “Dita ya” tanyakue. Iya mas, mungkin dia kaget mungkin dalam hatinya di bilang loh orang ini kok tau ya namaku dalam pikirnya (DITA), diriku pun langsung memperkenalkan aku hari. Tercengak mungkin mbak dita melihat kue dalam pikirkue kok item buaget orang ini yah mungkin dalam perasaan nya, ha ha ha kok ngak sesuai namanya he he he jadi malu aku tersipu ( hari kan biasanya terang ngak gelap kayak ini, kalau harinya gelap(item) berarti mata harinya tidur dongk) hww kwkwkwk .

Tak terasa pandanganku tertuju pada sisi jalan solis (Sholeh iskandar jalan baru), ku lihat ada seseorang yang kayaknya ku kenal dari kejauhan , ternyata benar yang sedang menyeberang jalan ternyata mbak ito ( Rita mustikasari). Sesampainya di tempat kami ngumpul mbak Itok bercerita bahwasan nya mulung kesebelas tjiliwoeng kedatangan tamu dari Perancis yang mana tamu itu tak lain adalah tamu Telapak atau BU Bogor yang berminat oleh tjerita mbak itok tentang tjiliwoeng. Mereka kata mbak itok akan ikutan mulung sampah di tjiliwoeng dalam hati apa iya mereka mau Dalam hati.

Tenang Ri, kata mbak itok kalau kamu ngak bisa ngomong londo biar aku terjemahkan nati ya? Ok deh mbak lega rasa nya hati ini ternyata mbak itok ngajak orang bule ke tjiliwoeng , bererti memang mbak tjiliwoeng ini bayak yang ngeven (Fans)ya. haa haa hii hhhi.

Sembari mbak itok menjelaskan padakue, hatikue berkata begitu hw hwhw hww hiiii hi! jadi malu aku sama mbak itok kalau dia tau aku tidak memperhatikan penjelasanya. Tapi sekarang orang nya masih di jemput oleh temanku ri di sempur , mungkin mereka terlambat ri karna mereka janjian jam 8 pagi ri ? Ya udah mbak ngak papa makasi ya mbak telah mempromosikan katakue.
Tags:

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

4 Komentar:

aradinsyarif mengatakan...

Huahahaha,,,bukan item lo itu ri. Tapi eksotik,,,keren gito loh

Moes Jum mengatakan...

item itu kata orang bule "napsuin" lho Ri! Kowe mestinya bangga .... hahahaha

indig3nous mengatakan...

napsuin slera makan maksudnya Mas Hapsoro....hehehehe

Ruby Tong

Berang mengatakan...

Sesama hitam maksudnya mau memprosmosikan diri nih. Bangga nih ceritanya wkwkwkwk...

Piss ah..

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com