Jumat, Februari 11, 2011

Haru Biru saat Presentasi Susur Cisadane

Share & Comment
Oleh Rita Mustikasari. 1.38. 11 Februari 2011

Selamat dan apresiasi tinggi untuk Sandi ‘Asung (anak sungai) dan Curut ‘Azizah untuk presentasi Susur Cisadane di Pertemuan Bulanan BT Jabagbar di Studio Gekko Yasmin. Nana dan Tilla dari RMI hadir, selain beberapa teman anggota Telapak peminat air dan sungai.
Kegiatan Susur Cisadane dilakukan pada akhir Desember 2010 lalu. Tim ini hanya terdiri dari dua orang saja. Agak sedikit berbeda dengan kegiatan susur yg diadakan BT Telapak lainnya dimana ada beberapa lembaga dan individu ikut terlibat turun sungai (Susur Sail – Riau, Susur Way Seputih – Lampung, Susur Brantas – Jatim, Susur Konawehaa – Kendari). Tentunya setiap sungai punya karakteristik persoalan berbeda. Namanya juga integrasi! Harus bersiap menerima perbedaan.

Mendengarkan presentasi Susur Cisadane membuat saya terharu. Pertama karena Panduan AA/AL yg sedang kami susun berhasil diuji-cobakan di luar Projek CDP. Kedua menyadari keampuhan panduan ini dan membayangkan andai kita bisa mengambil manfaat optimal, mengemas hasil kegiatan AA/AL ke dalam sebuah laporan komprehensif yg bisa diakses banyak orang. Ketiga menantang kita semua untuk memikirkan intervensi apa yg mungkin kita lakukan. Sungguh sebuah jalan awal sebelum kita bisa bicara Pendekatan Negosiasi agar tercipta Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (IWRM NA).

Yg bikin haru juga karena mendengar kesuksesan kawan-kawan KPC. Mereka berhasil menjadi trendsetter dimana aktivitas KPC dijadikan contoh dan dicoba diikuti orang banyak. Sandi berbagi cerita saat dia menghadiri sebuah pertemuan Konservasi Cisadane yg diadakan PILI. Dalam usulan kegiatannya, mereka bermaksud mereplikasi pembentukan sebuah komunitas sungai, sebuah OTB (organisasi tanpa bentuk) yg punya minat terhadap isu sungai. Itu bukan hal yg mudah, kata Hari Kikuk sang Komandan KPC lantang. Tapi bukannya tidak mungkin juga khan Ri!

Yg namanya terpadu (integrated) memang begini. Pertama jelas ada banyak aktor dengan banyak interest BERBEDA (font nya dibuat CAPITAL karena memang poin ini yg paling seru!). Yg kedua ada kepentingan yg bertabrakan atau sekedar bersinggungan kecil. Yg ketiga jelas dibutuhkan sebuah wadah koordinasi apapun itu bentuknya (OTB, formal, informal, apalah) ajang berbagai aktor ini ngawangkong secara asik masyuk sebelum datang dengan kesepakatan bersama. Tidak mengagetkan juga semangatnya teman-teman RMI mendorong lahirnya Forum DAS Cisadane!

Jalan masih teramat jauh ..
Tags: ,

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

2 Komentar:

Sandika Ariansyah mengatakan...

Kegiatan Susur DAS Cisadane tentunya, menyimpan banyak cerita dan keberuntungan, luar biasa...!!
Meskipun cerita dan keberuntungan itu tidak harus tersirat dan tersurat.

Btw lucu juga untuk nama baru-nya... "asung" sperti tokoh legenda cerita rakyat

salam,

Rita mengatakan...

ruarrr biasa!

inga inga, jangan salah pilih perguruan. guru kencing berdiri, murid kencing berlari. cara kerja buttom up bukan hal mudah tapi itu yg mesti kita bangun saat ini.

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com