Minggu, April 15, 2012

GCUI - Green Community Universitas Indonesia

Share & Comment

Sabtu pagi ini absen mulung. memilih memenuhi ajakan sheila. diundang 'makrab' GCUI (Green Community Universitas Indonesia). masih sambil nebak-nebak apa sih makrab. selama masih ada yg mau nanggap soal pengelolaan air dan sungai ciliwung sejauh pemahaman saiyah ber-Telapak dan ber-KPC, hayuuuu saja. Pada ujungnya, semakin jelas beda antara kelompok yg terus - menerus berteori dengan kelompok yg walau kecil tapi terus berpraktek. Dan masuk kelompok manakah anda?

Vila Haji Asri di Kampung Karakal, Desa Sukamanah, Cibedug. Tidak jauh dari lampu merah perapatan Ciawi. Ada banyak angkot jurusan Cibedug dari tuh perapatan Ciawi. Turun di Pangkalan Ojeg Caringin, lanjut ngojeg sampai ke lokasi.



Orang situ malah lebih ngetop menyebut kawasan penuh vila dan pemancingan itu sebagai Jambuluwuk.  Ada berjejer mobil B hampir di sepanjang jalan. Memang udaranya sudah mulai terasa sejuk, ala puncak lah. Apa tuh mang artinya Jambuluwuk? Dan tukang ojeg itu pun menggeleng tak peduli. Saya orang sinih sih, tapi gak tahu apa itu LUWUK. Ya udah itu Jambuluwuk sajah sebutannya.

GCUI adalah lembaga independen, begitu dengan tegas dikatakan ketuanya, seorang perempuan yg gesit. Mbak Puspita namanya. Anggota baru kita mencapai 170an, mahasiswa yg datang dari berbagai fakultas di UI. Kita kerjasama dengan BEM dan kelompok pencinta alam di setiap fakultas. Mereka welcome dengan kehadiran kita. Lebih lengkap tentang GCUI lihat di gerai berikut http://www.greencommunityui.org.


Ada beragam pertanyaan dan komentar setelah pengatar tentang apa Telapak dan kegiatannya di isu air. Buku-buku keluaran CDP IWRM NA pun dibagikan dan menjadi pengantar diskusi sore.

  • Apakah KPC akan mengadopsi cara kerja Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini, yg melakukan pendekatan terhadap perempuan asisten rumah tangga dalam melakukan penghematan air? 
  • Apakah LSM selalu berseberangan dengan pemerintah. adakah LSM yg bekerja-sama dengan pemerintah? (ayahnya kebetulan pegawai sebuah kementrian. dan dia sering mendapat curhat dari sang ayah)
  • Adakah keuntungan warga pinggiran Ciliwung atas kegiatan KPC mulung sampah?
  • Adakah kegiatan KPC selain mulung sampah? Pengamatan atas biodiversitas sungai? Penerapan water treatment di Sungai Ciliwung?
  • Apakah ada alat khusus yg dipakai untuk mulung sampah. kan kotor banget tuh.
  • Apakah KPC/KC sudah menyusun roadmap pengelolaan Ciliwung. yg kemudian diberikan dan disosialisasikan kepada para politisi. kaitannya dengan pemilihan Gubernur DKI.
  • Bagaimana penggunaan dana-dana donor internasional yg tidak optimal di Ciliwung?
  • Sharing kesulitan yg dihadapi seorang peneliti untuk masuk ke masyarakat dan mendapatkan data soal water table (muka air) sumur masyarakat. Kekhawatiran masyarakat atas adanya projek pemindahan penduduk bantaran sungai dan pembuatan Rusunawa di wilayah Manggarai.
Komentar cantik sore ini:
  • Sungai adalah media iklan yg baik. Apapun yg diiklankan di TV hari ini, bisa dilihat sampahnya mengapung di Ciliwung. (wahahahahhaaaa lucu)

Tawaran:

Yudi, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Teknik Lingkungan menawarkan berbagi ilmu. PENTINGNYA SUMUR TERBUKA MASYARAKAT PINGGIRAN CILIWUNG. Kedai Telapak, Rabu 18 April, pukul 4 sore - sampai selesai.


Tags: ,

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

0 Komentar:

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com