Ketika cerita itu bersambung, maka kelanjutan kisahnya-lah yang ingin segera diketahui para pembacanya.
Artikel ini merupakan sambungan dari Ikan-Ikan Penghuni Ciliwung …
Berbicara masalah “sambung menyambung” atau “lanjut melanjutkan”, saya jadi ingat artikel bersambung yang pernah saya posting hampir empat minggu yang lalu. Dalam artikel tersebut saya melaporkan 6 spesies ikan hasil koleksi Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) saat Susur Ciliwung, 8/1/2011. Pada bagian akhir artikel, saya menutup ceritanya dengan menyebutkan beberapa spesies lainnya yang lebih dulu dikoleksi KPC, seperti berot, arelot, senggal, dan paray.
Perjalanan dari hulu ke hilir (baca: susur Ciliwung) telah mengungkap banyak cerita dan informasi tentang sungai Ciliwung, termasuk ikan-ikan yang hidup didalamnya. Jika menengok perjalanan KPC jauh ke belakang, sebenarnya penelusuran informasi dan pengoleksian spesimen ikan-ikan ini tidak hanya berlangsung saat Susur Ciliwung saja. Sejak tahun 2009, Komunitas Peduli Ciliwung telah mencari tahu keberadaan ikan-ikan tersebut.
Ekspedisi Pulo Geulis (12/4/2009) merupakan awal penelusuran terhadap ikan-ikan Ciliwung ini. Melalui wawancara dengan masyarakat sekitar, KPC berhasil mencatat beberapa spesies ikan penghuni Ciliwung seperti benteur, lele, ikan mas, bogo, sepat, nila, mujaer, dan belut. Tak selesai sampai disini saja, ekspedisi-ekspedisi lanjutan-pun segera berlangsung setelahnya.
Tanggal 3 dan 10 Mei 2009, Ekspedisi Bowie 1 (link) dan 2 (link) sukses mengawali proses pengoleksian ikan-ikan hidup. Dari dua ekspedisi ini, Mas Bowie dari LATIN serta kedua orang putranya berhasil mengoleksi beunteur, bungkreung, senggal serta anak ikan berot dan arelot (unpublished). Beberapa foto dari ikan-ikan Ciliwung ini kemudian digunakan Mas Bowie untuk melengkapi tulisannya di situs Wikipedia (lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Wader_bintik-dua dan http://id.wikipedia.org/wiki/Gupi).
Ekspedisi tak terlupakan dari pengoleksian ikan-ikan Ciliwung ini terjadi tanggal 12 - 13 Februari 2010. Pada tanggal tersebut, secara dadakan KPC segera mengadakan Ekspedisi Banjir Ciliwung setelah memperoleh informasi mengenai ketinggian air Ciliwung yang tak wajar. Ekspedisi yang berlangsung selama dua hari ini telah mengawali proses pengawetan spesimen ikan-ikan mati yang kemudian dibawa ke Balai Riset Budidaya Ikan Hias, Depok milik Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jika dibandingkan dengan ekspedisi-ekspedisi lainnya, Ekspedisi Banjir Ciliwung telah sukses mengoleksi spesies ikan paling banyak. Adapun spesies-spesies tersebut antara lain adalah: berot, kehkel, beunteur, arelot, paray, jeler, senggal, dan sapu-sapu (unpublished).
Beberapa hari setelah Ekspedisi Banjir Ciliwung berlangsung, Komandan Hari berhasil mengoleksi ikan sepat (Trichogaster trichopterus Pallas, 1770) sehingga menambah jumlah spesies yang diperoleh. Selanjutnya pada tanggal 28 Maret 2010 , bertepatan dengan arisan keluarga Hapsoro di Ciliwung, Ekspedisi Kebun Raya-pun berlangsung. Masuk melalui kolong Jembatan Jalak Harupat menuju Kebun Raya Bogor, KPC berhasil mengoleksi ikan nila merah (Oreochromis sp.) (unpublished).
Terakhir, tanggal 8 Januari dan 12 Februari 2011, berlangsung Ekspedisi Hulu-Hilir 1 dan 2 (baca: Susur Ciliwung 1 dan 2). Pada Ekspedisi Hulu-Hilir 1, KPC berhasil mengoleksi beunteur, kehkel, jeler, nila, bungkreung dan platy pedang (lihat Ikan-Ikan Penghuni Ciliwung), kemudian pada Ekspedisi Hulu-Hilir 2, KPC berhasil mengoleksi kehkel, anak ikan jeler dan lele sedangkan bogo tidak berhasil ditangkap.
Selain pengoleksian secara langsung melalui ekspedisi-ekspedisi di atas, penelusuran informasi mengenai spesies-spesies ikan Ciliwung juga diperoleh dari pengalaman mancing Komandan Hari. Informasi lainnya diperoleh melalui wawancara langsung dengan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung. Dari dua pendekatan ini diketahui spesies lainnya yang hidup di Ciliwung, seperti: ikan mas, koki, tambakang, mujaer, betok, lubang, dan gabus malas (wawancara pribadi).
Demikian sedikit cerita tentang ekspedisi ikan-ikan Ciliwung yang telah dilakukan KPC sejak tahun 2009, semoga dapat memberikan pemahaman dan manfaat bagi para pembacanya. Amin.
Salam,
RUBY VIDIA KUSUMAH
BALAI RISET BUDIDAYA IKAN HIAS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Perikanan No. 13 Rt 1/ RW 2
Pancoran Mas, Kota Depok
JAWA BARAT, INDONESIA 16436
Telp. 62 21 75 20 48 2
Cell. 62 87 87 87 57 20 5
Email: kusumah_rv@yahoo.com
Foto: Hapsoro dan Mas Bowie
Grafis: Ruby
Pustaka:
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, dan S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia bagian Barat dan Sulawesi. Periplus dan Proyek EMDI KMNKLH. Jakarta. ISBN 0-945971-60-5. p.60.
Robin. 2008. Pangio oblonga. http://www.loaches.com/species-index/pangio-oblonga
Artikel ini merupakan sambungan dari Ikan-Ikan Penghuni Ciliwung …
Berbicara masalah “sambung menyambung” atau “lanjut melanjutkan”, saya jadi ingat artikel bersambung yang pernah saya posting hampir empat minggu yang lalu. Dalam artikel tersebut saya melaporkan 6 spesies ikan hasil koleksi Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) saat Susur Ciliwung, 8/1/2011. Pada bagian akhir artikel, saya menutup ceritanya dengan menyebutkan beberapa spesies lainnya yang lebih dulu dikoleksi KPC, seperti berot, arelot, senggal, dan paray.
Perjalanan dari hulu ke hilir (baca: susur Ciliwung) telah mengungkap banyak cerita dan informasi tentang sungai Ciliwung, termasuk ikan-ikan yang hidup didalamnya. Jika menengok perjalanan KPC jauh ke belakang, sebenarnya penelusuran informasi dan pengoleksian spesimen ikan-ikan ini tidak hanya berlangsung saat Susur Ciliwung saja. Sejak tahun 2009, Komunitas Peduli Ciliwung telah mencari tahu keberadaan ikan-ikan tersebut.
Ekspedisi Pulo Geulis (12/4/2009) merupakan awal penelusuran terhadap ikan-ikan Ciliwung ini. Melalui wawancara dengan masyarakat sekitar, KPC berhasil mencatat beberapa spesies ikan penghuni Ciliwung seperti benteur, lele, ikan mas, bogo, sepat, nila, mujaer, dan belut. Tak selesai sampai disini saja, ekspedisi-ekspedisi lanjutan-pun segera berlangsung setelahnya.
Tanggal 3 dan 10 Mei 2009, Ekspedisi Bowie 1 (link) dan 2 (link) sukses mengawali proses pengoleksian ikan-ikan hidup. Dari dua ekspedisi ini, Mas Bowie dari LATIN serta kedua orang putranya berhasil mengoleksi beunteur, bungkreung, senggal serta anak ikan berot dan arelot (unpublished). Beberapa foto dari ikan-ikan Ciliwung ini kemudian digunakan Mas Bowie untuk melengkapi tulisannya di situs Wikipedia (lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Wader_bintik-dua dan http://id.wikipedia.org/wiki/Gupi).
Ekspedisi tak terlupakan dari pengoleksian ikan-ikan Ciliwung ini terjadi tanggal 12 - 13 Februari 2010. Pada tanggal tersebut, secara dadakan KPC segera mengadakan Ekspedisi Banjir Ciliwung setelah memperoleh informasi mengenai ketinggian air Ciliwung yang tak wajar. Ekspedisi yang berlangsung selama dua hari ini telah mengawali proses pengawetan spesimen ikan-ikan mati yang kemudian dibawa ke Balai Riset Budidaya Ikan Hias, Depok milik Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jika dibandingkan dengan ekspedisi-ekspedisi lainnya, Ekspedisi Banjir Ciliwung telah sukses mengoleksi spesies ikan paling banyak. Adapun spesies-spesies tersebut antara lain adalah: berot, kehkel, beunteur, arelot, paray, jeler, senggal, dan sapu-sapu (unpublished).
Beberapa hari setelah Ekspedisi Banjir Ciliwung berlangsung, Komandan Hari berhasil mengoleksi ikan sepat (Trichogaster trichopterus Pallas, 1770) sehingga menambah jumlah spesies yang diperoleh. Selanjutnya pada tanggal 28 Maret 2010 , bertepatan dengan arisan keluarga Hapsoro di Ciliwung, Ekspedisi Kebun Raya-pun berlangsung. Masuk melalui kolong Jembatan Jalak Harupat menuju Kebun Raya Bogor, KPC berhasil mengoleksi ikan nila merah (Oreochromis sp.) (unpublished).
Terakhir, tanggal 8 Januari dan 12 Februari 2011, berlangsung Ekspedisi Hulu-Hilir 1 dan 2 (baca: Susur Ciliwung 1 dan 2). Pada Ekspedisi Hulu-Hilir 1, KPC berhasil mengoleksi beunteur, kehkel, jeler, nila, bungkreung dan platy pedang (lihat Ikan-Ikan Penghuni Ciliwung), kemudian pada Ekspedisi Hulu-Hilir 2, KPC berhasil mengoleksi kehkel, anak ikan jeler dan lele sedangkan bogo tidak berhasil ditangkap.
Selain pengoleksian secara langsung melalui ekspedisi-ekspedisi di atas, penelusuran informasi mengenai spesies-spesies ikan Ciliwung juga diperoleh dari pengalaman mancing Komandan Hari. Informasi lainnya diperoleh melalui wawancara langsung dengan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung. Dari dua pendekatan ini diketahui spesies lainnya yang hidup di Ciliwung, seperti: ikan mas, koki, tambakang, mujaer, betok, lubang, dan gabus malas (wawancara pribadi).
Demikian sedikit cerita tentang ekspedisi ikan-ikan Ciliwung yang telah dilakukan KPC sejak tahun 2009, semoga dapat memberikan pemahaman dan manfaat bagi para pembacanya. Amin.
Salam,
RUBY VIDIA KUSUMAH
BALAI RISET BUDIDAYA IKAN HIAS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Perikanan No. 13 Rt 1/ RW 2
Pancoran Mas, Kota Depok
JAWA BARAT, INDONESIA 16436
Telp. 62 21 75 20 48 2
Cell. 62 87 87 87 57 20 5
Email: kusumah_rv@yahoo.com
Foto: Hapsoro dan Mas Bowie
Grafis: Ruby
Pustaka:
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, dan S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia bagian Barat dan Sulawesi. Periplus dan Proyek EMDI KMNKLH. Jakarta. ISBN 0-945971-60-5. p.60.
Robin. 2008. Pangio oblonga. http://www.loaches.com/species-index/pangio-oblonga
5 Komentar:
mancing berjamaah asik kayaknya... [alasan nambah koleksi...]
tambah terus koleksi nya ommmmm muantab tenan, ayo kita mancing lagi, mudah mudahan soesoer tjiliwoeng berikutnya bisa mengoleksi ikan temun baru tjiliwoeng.
jadi pengen mancing nih baca uraian ini. Ayo kita mancing yuuk!!
kemaren sore, iseng njajal di Cisadane... gak dapet apa-apa... wakakakaka....
sabtu (26/02/2011), kapiten hari sukses mancing berot n senggal di Ciliwung Sukasari
Posting Komentar