Setelah seminggu sebelumnya para laskar karung KPC kepergok oleh warga, ternyata hari Sabtu (7/1/2012) lalu kejadian "kepergok" ini kembali dialami. Entah apa sebabnya hal ini bisa terjadi berturut-turut. Selama ini para laskar karung selalu beranggapan baik bahwa anakan pohon yang tumbuh alami di bawah tegakan hutan itu bebas diambil. Terlebih aktivitas mulung bibit beringin dan nyamplung ini sudah berkali-kali dilakukan. Mulung bibit untuk dirawat di pembibitan lalu selanjutnya ditanam di bantaran Sungai Ciliwung.
Para laskar karung sempat terperangah sejenak ketika mendapat teguran itu. Selama ini mereka telah melakukan pemulungan bibit2 pohon yang tumbuh alami di kawasan hutan tersebut. Jika tidak di kawasan hutan tersebut, mereka juga mengambilnya di kawasan Kampus IPB Darmaga. Dan hingga saat ini mereka tak pernah punya masalah. Kenapa kali ini mereka harus dapat ditegur dan dilarang. Jika memang dilarang, kenapa selama ini tidak pernah dijumpai tanda2 peringatan agar tidak mengambil apa pun di kawasan hutan ini. Dan kawasan hutan tersebut juga nyaris tak ada orang yang bertugas melakukan patroli serta memperhatikan apa yang terjadi. Kawasan hutan yang teduh, rindang serta beriklim sejuk ini bahkan kerap kali digunakan oleh pasangan muda-mudi untuk bermesra-mesraan, bahkan terkadang juga melakukan [maaf] kegiatan kurang senonoh.
Namun akhirnya para laskar karung lebih memilih untuk tidak beradu argumentasi pada orang tersebut. Mungkin lebih baik mengalah saat ini. Akhirnya para laskar karung itu pun hanya berhasil membawa beberapa anakan pohon nyamplung dari kawasan tersebut untuk dibesarkan. Tak apalah, karena sebenarnya yang paling penting adalah memastikan perjuangan tanpa henti untuk melakukan kegiatan rutin KPC. Jangan kapok dan terus lakukan pemulungan bibit pohon. Kalaupun tak bisa dilakukan di suatu tempat, maka lakukan di tempat yang lain.
illustrasi gambar diunduh dari aslinya di sini
0 Komentar:
Posting Komentar