KPC Bogor dan KP2C dalam aksi mulung sampah 29 April 2017 |
Rafi, Niken dan Deri dari BPJS Kesehatan |
"Ngurus Ciliwung Mesti Bareng-Bareng', seperti tulisan di kaos Pak Joko pagi itu, mengurus sungai memang perlu terintegrasi. Tidak cukup hanya satu dua pihak saja yang peduli, tapi semua pihak, mulai dari pemerintah sampai dengan masyarakat. Aksi rutin Laskar Karung adalah salah satu bentuk aksi atas kegelisahan dan kepedulian sekelompok masyarakat terhadap kondisi SUngai Ciliwung yang saat ini terdegradasi, tidak hanya secara fisik namun secara ekosistem. Sampah-sampah masih saja banyak terlihat di sungai-sungai di sepanjang aliran Ciliwung. Darimana asalnya sampah itu? Ya, darimana saja, dari sampah domestik hingga sampah-sampah lainnya. Tidak hanya Sungai Ciliwung yang kondisinya demikian, tapi juga sungai-sungai lain yang bersinggungan dengan aktivitas manusia, termasuk Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Laskar 2C - Laskar Cileungsi Cikeas |
Pak Joko dan dua orang kawan dari KP2C diskusi sungai |
Daerah Aliran Sungai Cileungsi memiliki luas DAS 266,15 km2 dan panjang 39,11 km, melintasi Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Hilir Sungai Cileungsi adalah Sungai Bekasi Hulu yang merupakan pertemuan antar Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas (Permatasari, 2015). Sungai ini seringkali membanjiri permukiman di sepanjang alirannya. Pendangkalan adalah salah satu penyebab sering terjadinya banjir di sungai ini. Tidak hanya itu, pencemaran akibat sampah domestik dan sampah industri juga menjadi masalah di sungai ini. Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) yang pada tahun ini telah berumur 1 tahun, adalah komunitas yang berawal dari kesadaran masyarakat yang terdampak banjir Sungai Cileungsi-Cikeas. Kegelisahan untuk mewujudkan pengelolaan sungai yang lebih baik membuat komunitas ini berusaha untuk mengajak masyarakat dan juga pemerintah secara luas agar peduli terhadap kondisi sungai di daerahnya.
Kunjungan KP2C dalam aksi Mulung Sampah Ciliwung kali ini adalah selain untuk ikut beberesih sungai, juga berdiskusi dan bertukar pendapat dengan KPC Bogor dalam hal kegiatan komunitas dan pengelolaan sungai di daerah masing-masing. Diskusi antar komunitas ini secara bersahaja kami lakukan di bawah jembatan Jalak Harupat, di antara perbatasan Sempur dengan Kebun Raya Bogor. Salah satu bahasan penting adalah bagaimana gerakan peduli sungai ini untuk ditularkan ke semua pihak, terutama masyarakat umum agar lebih peduli terhadap sungai dan juga pemerintah yang berkewajiban melakukan pengelolaan sungai yang baik dan lestari. Mimpi kita sama, KPC dan KP2C maupun komunitas peduli sungai lainnya menginginkan sungai yang bersih, lestari ekosistemnya dan menjadi sumber kehidupan bagi semua.
Lebih lanjut tentang KP2C di https://komunitas-kp2c.blogspot.co.id/ [Net]
----
Diskusi di tepian Ciliwung |
Laskar Karung |
KP2C dan KPC Bogor untuk sungai bersih dan lestari |
Literatur:
Permatasari A, H Supriyanto, V Dermawan. 2015. Studi Perencanaan Tanggul dan Dinding PEnahan Untuk Pengendalian Banjir di Sungai Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat. Malang: Universitas Brawijaya. (sumber)
0 Komentar:
Posting Komentar