Rabu, Maret 18, 2009

Pemulungan Perdana

Share & Comment
Rekan-rekan,

Catatan singkat ini juga saya kirim di mailist LAWALATA-IPB. Berikut saya sampaikan gambaran pelaksanaan Pemulungan Sampah Ciliwung yang perdana, Minggu (15/2).

Ciliwung Ruksak Hirup Balangsak
Banner “Ciliwung Ruksak Hirup Balangsak” yang berukuran besar sudah terpasang di Lapangan Sempur sejak pukul 01.00 WIB dini hari pada Minggu (15/2), menandai akan dilakukannya Aksi Bersih Ciliwung Perdana yang telah beberapa kali didiskusikan di Gedung Alumni.

Aksi bersih yang sedianya akan dimulai pada pukul 07.00 WIB, mundur sampai pukul 08.00 WIB, tetapi dengan demikian peserta pemulungan sampah menjadi lebih banyak lagi. Jumlah peserta lebih kurang 80 orang, mereka misalnya ada yang dari Lawalata-IPB, Calon anggota Muda L-IPB, Telapak, FWI, AMAN, Burung Indonesia, Greenpeace, Komunitas Kampung Bogor, Komunitas Salam, Staf TNGP, staf TNGHS, staf Kebun Raya Bogor dan individu-individu lainnya yang tidak semunya dikenal. Mereka yang bergabung dalam aksi pulung sampah kebanyakan tidak atas nama organisasi tetapi atas nama individu.

Pemulungan sampah dilakukan mulai dari bawah Jembatan Jalak Harupat sampai Jembatan Lebak Kantin, di dekat Lapangan Sempur, sampai dengan pukul 11.00 WIB. Dalam aksi tersebut, terkumpul 106 karung sampah non organik seperti plastik kresek, bungkus makanan, botol plastik, kaca, sterefom, dan lainnya. Meskipun jumlah sampah yang dihasilkan cukup banyak, tetapi tampaknya belum menjawab tujuan awal, dimana sampah yang terkumpul adalah sampah plastik yang akan dimanfaatkan kembali (misalnya dijual, dan uang yang dihasilkan dapat digunakan untuk tambahan operasional Inisiatif Ciliwung. Hal ini dikarenakan sampah plastik sudah lama mengendap di sela-sela bebatuan dan bertautan dengan jenis sampah lainnya seperti kain, karung, dan kayu, sehingga lebih sulit untuk memisahkannya. Namun demikian, badan sungai Ciliwung menjadi terlihat jauh lebih bersih dari pada sebelum dilakukan pemulungan sampah.

Karung sampah kemudian diangkut dengan mobil Pick-Up yang dicarter dengan tiga kali angkut menuju Tempat Penyimpanan Akhir (TPA) di Bubulak. Karung sampah saat ini disimpan di kebun Mas Eko Purnomo (Eko Dayak). Namun ketika Tim pengangkut sampah sampai di lokasi, lahannya sudah ditanami palawija oleh penggarap tanah, sehingga space untuk penyimpanan karung sampah tidak mencukupi. Menyiasati hal ini, tim pengangkutan menumpuk karung-karung sampah plastik menjadi semacam pagar di tepi kebun. Kondisi ini menyebabkan beberapa lajur tanaman palawija menjadi rusak.

Aksi pemulungan sampah benar-benar selesai pada pukul 15.00 WIB ketika semua karung sampah dapat diangkut ke TPA. Secara umum, aksi pemulungan sampah berjalan dengan baik dan lancar. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah bergabung dan membantu dalam aksi pemulungan sampah ini.

Koempoel-Koempoel ah, ...
Setalah pelaksanaan kegiatan berakhir, beberapa orang yang belum pulang melakukan evaluasi di kantor FWI sampai dengan pukul 16.30 WIB. Beberapa point penting hasil diskusi diantaranya :
  • Pada lokasi pertama pemulungan sampah di bawah Jembatan Jalak Harupat, masih terdapat sampah yang belum diambil, terutama yang berada di dekat tanggul kebun raya. Selain arus deras, sampah melekat diantara batu dan tanggul, sehingga perlu alat bantu seperti garu.
  • Tim pengangkut sampah mengalami kesulitan untuk menempatkan karung-karung sampah di kebun Mas Eko yang ternyata sudah ditanami tanaman pangan seperti kacang, ketela, jahe-jahean, dan lainnya. Apabila diperlukan, kita dapat memberikan kompensasi kepada penggarap lahan akibat rusaknya beberap lajur tanaman. Untuk hal ini akan dikomunikasikan dengan Mas Eko. Untuk aski berikutnya perlu lokasi penampungan yang lebih memungkinkan dan lebih dekat dari lokasi pemungutan sampah.
  • Kesulitan dalam pengambilan sampah plastik adalah karena sampah telah bertumpuk-tumpuk di sela-sela batu dan bercampur dengan sampah lainnya. Untuk itu pada pemulungan berikutnya diharapkan dapat dilengkapi dengan Garu dan Golok.
  • Bagi rekan-rekan yang membawa kamera diharapkan dapat menyetorkan gambarnya ke Mas Dwi untuk kebutuhan Blog Ciliwung dan kepentingan lainnya.
  • Aksi pemulungan sampah telah menjadi SHOCK THERAPY bagi warga Lebak Kantin khususnya. Namun aksi ini perlu diteruskan dengan aksi lainnya seperti pemasangan plang dan public edukasi (misalnya pemutaran film, dan laiannya).

Berikoetnya ?
  • Karung-karung sampah plastik dari Ciliwung telah ditumpuk. Lalu bagaimana membuat sampah tersebut bermanfaat.
  • Bagaimana mengajak komunitas lainnya, Selain L – IPB, untuk turt serta dalam aksi bersih Ciliwung yang rencananya akan dilakukan secara rutin.
  • Perlu dipikirkan lagi teknik pemulungan yang efektif, agar sampah yang diambil dapat dengan mudah diolah atau dipisahkan untuk dapat dijual.


Waktu pemulungan : 08.00 – 11.00 WIB
Waktu pengangkutan : 11.00 – 15.00 WIB
Jumlah peserta : l.k. 80 orang
Jumlah karung terisi : 106 karung

Lokasi pemulungan : Jembatan Jalak Harupat – Jembatan Lebak Kantin
Lokasi TPA : Kebun Mas Eko Dayak


Salam

M.Muslich

P.J. Pemulungan Sampah Ciliwung Perdana

Email : m.muslich@burung.org


Tags:

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

0 Komentar:

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com