Rabu, April 22, 2009

Berdiri Di Muka Umum Adalah Kenikmatan

Share & Comment
Berdiri di depan kelas. Almarhum kakekku adalah seorang penilik (semacam kepala sekolah) di sebuah sekolah Belanda. Disiplin dan ketelitiannya mengatur hidup adalah sesuatu yg kukagumi. Rasanya aku juga ditularkan sebuah pengertian bahwa ‘berdiri di depan kelas’, ketika semua mata memandang dan semua perhatian tertuju ke kita, adalah suatu kenikmatan. Kita hadir dan eksis di bumi ini. Pernah terbersit ingin menjadi guru atau dosen. Tapi merasa tidak mampu bertahan dengan segala prosedur dan formalitasnya.
"Berdiri di muka umum adalah kenikmatan"
Mimpi masa kecil itu kembali hadir di pagi yg cerah ini. Lebih dari 50 mahasiswa duduk manis di aula pertemuan Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor. Sebagian besar memakai jaket almamater berwarna biru. Ada sekelompok mahasiswa yg duduk terpisah, terdiri atas perempuan semua, tidak satu pun memakai jaket biru. (Mereka bukan anggota BEM, kata seorang panitia).

Ibu Sri, pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan membuka acara. Soraya, Ketua Panitia Hari Bumi ini mengantar kita dengan menjelaskan rangkaian acara, dan Meta, Ketua BEM FE UNPAK mengulas kenapa mahasiswa ekonomi harus juga turut serta dalam kegiatan lingkungan hidup.
Hebat, yg jadi motor kegiatan hari bumi di tempat ini adalah perempuan semua!

Tiga buah film ‘sampah’ diputar; Krisis Air di Kota Bogor, Teluk Jakarta Under Pressure dan film terbaru seputaran kegiatan Kelompok Peduli Ciliwung. Semua orang diam, terhentak, larut dalam aliran Kali Ciliwung yg menanggung sampah produk manusia dan membawanya jauh menuju ke Laut Jakarta.

Entah kali ke berapa aku menonton film2 ini. Dan aku masih mengaguminya dan menemukan, memunguti sesuatu yg baru dari film2 ini. Rasanya kian hari kian mengerti bagaimana cerita sampah dan bisa empati dengan teman2 penggiat kegiatan Kelompok Peduli Ciliwung. Terbayang wajah teman2 ku, para aktivist lingkungan yg begitu semangat mengajak orang untuk ‘turun ke sungai’ dan ‘berbuat’ sekecil apapun untuk mengangkat sampah dari sana.

Kuminta 4 kelompok mahasiswa ini menggambar bersama, apa mimpi anda untuk Sungai Ciliwung dalam lima tahun ke depan? Tidak ada bangunan di pinggir sungai, ada rumah susun yg berdesign ramah lingkungan, pepohonan yg rindang dan taman yg asri di sepanjang pinggiran sungai, ada tempat sampah di setiap sudut kota, mekanisme pengolahan sampah plastik. Dan hebatnya semua tugas itu adalah tanggung-jawab pemerintah. Gubrak!

Kegiatan seperti ini membutuhkan biaya 1,5 juta yg dihabiskan untuk konsumsi, cetak spanduk, cetak plakat tanda terimakasih, cetak sertifikat. Universitas memberikan dukungan penuh.

Jangan bicara efisiensi dalam suatu proses belajar. Kalau melihat bagaimana sekelompok anak muda, duduk2 di bawah pohon rindang, bersenda gurau dengan teman, menonton TV saluran olahraga, chatting dengan laptop keluaran terbaru atau yg berkeringat karena baru saja selesai bermain basket. Betapa banyak potensi orang muda. Semua ini sedang belajar mempersiapkan masa depan. Aku juga pernah ngalami yg tidak jauh seperti ini. Apa yg didapat? Cerita indah membangun memori pertemanan, belajar bagaimana caranya menjadi pengikut, menemukan bahwa semua orang mau (dan memang didorong) menjadi leader. Ah betapa jalan panjang untuk ‘menemukan diri’, capacity building, sampai akhirnya membentuk critical mass yg aware akan isu dan permasalahan seputar pengelolaan sumberdaya air di Indonesia.

Kembali menyadari kalau aku bisa berdiri di depan kelas, memfasilitasi kelompok mahasiswa membedah apa arti 3 film ‘sampah’ itu. Dan apakah kegiatan hari ini akan ada artinya buat bumi? Aku mengajak para mahasiswa ini untuk nongol di aksi bersih kali yg biasa kita adakan setiap hari Minggu. Kita lihat berapa orang yg akan hadir dalam aksi pemungutan sampah besok minggu. (Atau mereka juga akan dikategorikan sebagai kelompok ‘malu-malu’, seperti sebutan HO untuk sekelompok orang, tidak tahu pasti itu siapa, tapi sepertinya dia jengkel sekali dengan kenyataan itu).

Terimakasih Sandi untuk mengajakku hadir di pertemuan ini. Hebat memang networking mu. Teruskan!



Selamat hari bumi buat teman2 di BEM FE UNPAK!



Rita Mustikasari
Telapak
Jalan Pajajaran No 54, Bogor 16143. Indonesia.
tel: +62 (0)251 8393-245
fax: +62 (0)251 8393-246
Homepage= www.telapak.org
Email= ritamustikasari@telapak.org


Kedaulatan Politik. Kemandirian Ekonomi. Kemartabatan Budaya


*sumberdaya air
Tags:

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

7 Komentar:

indig3nous mengatakan...

ngingetin saya dengan OST film "meet the robinson", "little wonders" Rob Thomas

let it go, let it roll right off your shoulder
don't you know, the hardest part is over
let it in, let your clarity define you
in the end, we will only just remember how it feels

our lives are made
in these small hours
these little wonders,
these twists & turns of fate
time falls away,
but these small hours,
these small hours still remain

itu 2 bait liriknya....
Siiiip Ba Rita,
Salam Kenal

Anonim mengatakan...

asyik rupanya bercerita tetang keyataan yang ada di sekitar kita, tetapi apa yang seharusnya akan kita lakukan di daerah sekitar kita? mungkinkan dunia ini rusak karna keberadaan manusia seperti aku, atau mungkin dunia ini rusak karna saudara ku yang seiman. kalau pun itu yang terjadi mari kita lakukan pencegahan dari diri kita sendiri untuk mencapai mimpi-mimpi yang di inginkan kita bersama, untuk merubah dunia yang rusak menjadi dunia yang sejuk,bersih,endah lokjinawi. mari sahabat-sahabatku kita dukung kerperdulian kita untuk menjdikan kota bogor bersih,sejuk,endah kayak teompo doeloe. yang mana bogor adalah kota beriman. dan kebersihan adalah bagian dari iman kita. terima kasih BEM FE UNPAK semoga di pemulungan yang ketuju di daerah warung jambu, kita bisa bertemu untuk melakukan aksi nyata (Volentery) yang telah kita lalui untuk membenahi lingkungan kita, dari kerusakan yang di sebabkan oleh saudara-saudara kita yang ada di muka bumi ini. selamat bergabung Salam (KIKUK)

itok mengatakan...

Ruby Vidia, salam kenal balik. kita ketemuan besok minggu? ikutan rombongannya Hari Kikuk?

Anonim mengatakan...

siap mulung ke tujuh di daerah warung jambu jam 7.30 wib di daerah yang perlu kita semangati untuk tujuan bersama. demi bumi tercinta, mbak punya no kontak anak BEM FE UNPAK biar kita sebar virus bersih ini lewat sms dan by phone online. yahoo by phone rumayan buat sms online. salam mas kikuk

itok mengatakan...

soraya 0817 477 4152 dan 0856 7644 763
zaki 0813 6565 3894

Anonim mengatakan...

Thanks to mrs itok... it extraordinary!! sebuah pembelajaran mengenai "pentingnya sungai bagi kehidupan". mereka (para peserta) sangat menimati dan senang dengan kegiatan yang sudah dilakukan, begitulah kira-kira komentar dari sang ketua pelaksana (soraya)

Of the struggle has not ended...!!

Thanks also to all...

Anonim mengatakan...

Buat soraya minggu depat tepatnya tanggal 3 mei 2009 KPC mulung di sempur, bisa ikutan ngak? jam ngumpul bisa di lihat di www.tjiliwoeng.co.cc. atau coba cari tanggal nya di samping kanan ada agenda dan peta. top buanget BEM FE UNPAK perduli pada lingkungan eui tapi kayaknya perlu di praktek kan deh (salam kikuk)

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com