Masih Inget biksu Tong kan?ehmm,,,lupa ya. Itu tu,,,Si Biksu yang kemana-mana bawa tongkat, pergi keselatan mencari kitap suci. Guru si "Kera Sakti" ini sempat mampir di Persinggahan Mbah Tjiliwoeng lho. Bersama dengan ke 3 Muridnya, beliau mencari "wangsit" dengan menelusuri kolong jembatan di Kebun Raya. ngak percaya???,,,,,,,,,,,,,,,,ya udah.
Konon kabarnya, sang guru mendapat berita bahwa ada sungai yang bersih dan segar airnya untuk diminum. Jika mandi, maka orang tersebut akan mendapatkan berkah dari sang Dewa. Salah satunya Awet Muda. Banyak kapal-kapal yang singgah untuk mengisi Tong (wadah, bukan nama biksu) persediaan air mereka di Ciliwung. Karena kebersihannya itulah, Mbah Tjiliwoeng di kenal oleh pelaut Se-antero Nusantara dan dunia. Tak terkecuali Biksu Tong dan Ke tiga muridnya. Mereka sampai rela menunda perjalanannya demi merasakan kesegaran dan khasiat air dari sungai legendaris ini.
Dengan keahlian dan ilmu sakti dari Kera Sakti, Sang guru dibawa terbang ke sebuah negeri yang "katanya" kaya raya akan sumberdaya alamnya ini. "Goku,,,bawa aku terbang menuju negeri yang indah itu" perintah Biksu kepada muridnya. "Baik Guru,,," jawab Sang Murid seraya menggendong gurunya terbang.
"Ciiiiiiiihuuuuuuuuuu,,,,pegangan yang erat guru. Adik2 cepat ikuti aku dari belakang" teriakan khas dari si Kera Sakti. "Mau kemana kita kak" tanya PatKay si manusia Babi. "Kita akan pergi kesebuah negeri yang indah, katanya disana ada sungai yang bersih airnya. Guru ingin merasakan khasiat air disana" jawab si Kera. Dengan malas-malasan si Patkay menjawab " Aku tunggu di sini saja ya, aku pengen istirahat dulu setelah pertarungan dengan siluman kemarin". "Woiiiii adik di sana katanya Banyak cewek cantik,,,nyesel kalo ngak ikut" bujukan kera sakti. Bagai mendapat energi yang luar biasa si PatKay langsung terbang menyusul Guru dan Kakaknya itu. Dalam hati Kera Sakti " Dasar si Patkay".
Sekian lama perjalanan,,,rombongan sampai juga di tempat yang di tuju. Mendarat di sebuah Lapangan. Pada waktu itu, banyak orang yang memenuhi lapangan. Lebih kagetnya lagi,,,mereka melihat sungai disana yang berbeda sekali kondisinya dengan apa yang diceritakan banyak orang. Airnya berwarna kecoklatan, Sampah menumpuk di badan sungai, dan sesekali melintas "benda" yang berwarna kuning. Sang Biksu geleng-geleng kepala ketika melihat ada orang yang membuang sampah ke sungai tanpa wajah dosa itu. Beliau mengurungkan niatnya untuk meminum air dari sungai ini, terlebih melihat orang yang dengan nyaman nongkrong di balik batu untuk membuang si "Kuning".
"Kita harus berbuat sesuatu di sungai ini" Kata Biksu ke Murid-muridnya. "Iya guru, Kita harus melawan "siluman-siluman" sampah ini agar tidak mengganggu orang yang ingin menikmati air sungai ini" Jawab si Kera. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki, mereka turun kesungai untuk melawan "siluman" yang merusak air "yang menjadi idaman" orang di sungai itu. Awalnya si Kera ingin mengeluarkan Kesaktiannya untuk merubah sungai ini menjadi sungai seperti yang mereka bayangkan sebelumnya. Namun niat itu dilarang oleh Biksu Tong. "Percuma kau rubah sungai, nanti kalo kita pergi akan di kotori lagi oleh orang-orang" kata Sang Guru bijaksana. "terus apa yang bisa kita lakukan guru?" Tanya Goku kebingungan. "Kita harus menyadarkan orang2 untuk tidak membuang sampah, tidak lagi membangun bangunan di pinggir sungai bahkan industri, dan yang lebih penting mengajak mereka untuk kembali mewujudkan mimpi-mimpi kita tentang sungai ini" Penjelasan Biksu Tong. Murid-muridnya pun mengangguk pertanda mengerti.
Cerita ini hanya fiktif belaka,,,,bukan berdasarkan fakta. Kesamaan nama dan tempat memang disengaja biar menarik aja. Jika ada yang tersinggung,,,maaf yaaa
Annas
Konon kabarnya, sang guru mendapat berita bahwa ada sungai yang bersih dan segar airnya untuk diminum. Jika mandi, maka orang tersebut akan mendapatkan berkah dari sang Dewa. Salah satunya Awet Muda. Banyak kapal-kapal yang singgah untuk mengisi Tong (wadah, bukan nama biksu) persediaan air mereka di Ciliwung. Karena kebersihannya itulah, Mbah Tjiliwoeng di kenal oleh pelaut Se-antero Nusantara dan dunia. Tak terkecuali Biksu Tong dan Ke tiga muridnya. Mereka sampai rela menunda perjalanannya demi merasakan kesegaran dan khasiat air dari sungai legendaris ini.
Dengan keahlian dan ilmu sakti dari Kera Sakti, Sang guru dibawa terbang ke sebuah negeri yang "katanya" kaya raya akan sumberdaya alamnya ini. "Goku,,,bawa aku terbang menuju negeri yang indah itu" perintah Biksu kepada muridnya. "Baik Guru,,," jawab Sang Murid seraya menggendong gurunya terbang.
"Ciiiiiiiihuuuuuuuuuu,,,,pegangan yang erat guru. Adik2 cepat ikuti aku dari belakang" teriakan khas dari si Kera Sakti. "Mau kemana kita kak" tanya PatKay si manusia Babi. "Kita akan pergi kesebuah negeri yang indah, katanya disana ada sungai yang bersih airnya. Guru ingin merasakan khasiat air disana" jawab si Kera. Dengan malas-malasan si Patkay menjawab " Aku tunggu di sini saja ya, aku pengen istirahat dulu setelah pertarungan dengan siluman kemarin". "Woiiiii adik di sana katanya Banyak cewek cantik,,,nyesel kalo ngak ikut" bujukan kera sakti. Bagai mendapat energi yang luar biasa si PatKay langsung terbang menyusul Guru dan Kakaknya itu. Dalam hati Kera Sakti " Dasar si Patkay".
Sekian lama perjalanan,,,rombongan sampai juga di tempat yang di tuju. Mendarat di sebuah Lapangan. Pada waktu itu, banyak orang yang memenuhi lapangan. Lebih kagetnya lagi,,,mereka melihat sungai disana yang berbeda sekali kondisinya dengan apa yang diceritakan banyak orang. Airnya berwarna kecoklatan, Sampah menumpuk di badan sungai, dan sesekali melintas "benda" yang berwarna kuning. Sang Biksu geleng-geleng kepala ketika melihat ada orang yang membuang sampah ke sungai tanpa wajah dosa itu. Beliau mengurungkan niatnya untuk meminum air dari sungai ini, terlebih melihat orang yang dengan nyaman nongkrong di balik batu untuk membuang si "Kuning".
"Kita harus berbuat sesuatu di sungai ini" Kata Biksu ke Murid-muridnya. "Iya guru, Kita harus melawan "siluman-siluman" sampah ini agar tidak mengganggu orang yang ingin menikmati air sungai ini" Jawab si Kera. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki, mereka turun kesungai untuk melawan "siluman" yang merusak air "yang menjadi idaman" orang di sungai itu. Awalnya si Kera ingin mengeluarkan Kesaktiannya untuk merubah sungai ini menjadi sungai seperti yang mereka bayangkan sebelumnya. Namun niat itu dilarang oleh Biksu Tong. "Percuma kau rubah sungai, nanti kalo kita pergi akan di kotori lagi oleh orang-orang" kata Sang Guru bijaksana. "terus apa yang bisa kita lakukan guru?" Tanya Goku kebingungan. "Kita harus menyadarkan orang2 untuk tidak membuang sampah, tidak lagi membangun bangunan di pinggir sungai bahkan industri, dan yang lebih penting mengajak mereka untuk kembali mewujudkan mimpi-mimpi kita tentang sungai ini" Penjelasan Biksu Tong. Murid-muridnya pun mengangguk pertanda mengerti.
Cerita ini hanya fiktif belaka,,,,bukan berdasarkan fakta. Kesamaan nama dan tempat memang disengaja biar menarik aja. Jika ada yang tersinggung,,,maaf yaaa
Annas
4 Komentar:
Dasar kamu Go Kong?
ko diceritain perjalanan rahasia kita ini sama temen2 Ciliwung...hehehe
Salam
Biksu Tong
Mohon maaf Guru,,,ini untuk kemaslahatan umat manusia.
dasar si patkay yang sering telat tapingiliran ada banyak cewek pasti ngak akan telat pastinya kerajinan guk guk guk angguk angguk huuuuuuuuuuk
tapi minggu besok jangan telat lo soalnya om patkay jadi korlap
salam kikuk
Hahahahaaaa ... soenggoeh seboeah tjarita jang menarik poen. Ajooo lebie banjak lagi tjaritanja doong! Misalnjah tjarita tentang Biksu Tong jang soedah djato hatie sama itoe perempoean pinggir kali tjiliwoeng. Marika berdoea soedah rendevous sambil nongkrong boewang hadjat.
Posting Komentar