Posting ini adalah sebuah terusan (forward) berita mengenai Kompetisi Bersih Ciliwung dalam Portal Berita Lingkungan.
Bogor, BERLING- Warga Bogor punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68, mereka memilih melakukan aksi pembersihan Sungai Ciliwung.
Acara tersebut dikemas sebagai sebuah kompetisi antar kelurahan dengan memperebutkan piala “bergengsi” dari Walikota Bogor berlangsung kemarin (16/8) di Sungai Ciliwung.
Ratusan warga masyarakat bantaran Sungai Ciliwung berjibaku membersihkan sampah yang menumpuk di bebatuan sungai dan tepiannya. Sampah-sampah yang tidak mudah terurai seperti bahan plastik, kain dan besi dipungut untuk kemudian dimasukkan ke dalam karung-karung plastik yang telah disediakan.
Tak jarang para pemulung dadakan ini harus berbasah-basah untuk mengangkat sampah plastik yang membelit di batu dan tersembunyi di dasar sungai. Selama tiga jam, mereka saling berlomba membela kelurahannya masing-masing untuk membersihkan lingkungannya. Mereka bak ksatria pembersih sungai dari sepuluh kelurahan di Bogor yang wilayahnya dilalui oleh aliran Sungai Ciliwung.
Kompetisi bersih sungai ini diselenggarakan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor. Kompetisi diselenggarakan untuk memeriahkan HUT RI ke-64.
KPC menyediakan sejumlah uang tunai sebagai hadiah bagi pemenangnya. Sementara itu, Walikota Bogor, Diani Budiarto, menyediakan Piala Bergilir Ciliwung Bersih yang akan diperebutkan setiap tahunnya.
Penilaian dalam kompetisi ini dilakukan dengan tiga kriteria, yaitu pertama jumlah karung sampah berukuran 25 kg yang dikumpulkan, kedua keterwakilan warga di setiap kelurahan (RT), dan terakhir dukungan dari warga masyarakat di setiap kelurahan (moril dan materiil) serta kreatifitas warga. Acara tersebut diikuti sekitar 450 orang warga dan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 850 karung
Uniknya kegiatan ini menggunakan tema Ciliwung Bersih, Warga Merdeka.“Tema tersebut sengaja kami pilih karena sungai bersih, indah dan sehat seharusnya menjadi cita-cita kemerdekaan hidup warga Bogor, terutama yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung”, ungkap Een Irawan Putra, Koordinator Kompetisi dari KPC.
Menurut Een, panggilan akrab Een Irawan Putra, KPC sendiri selama ini telah melakukan kegiatan pembersihan Ciliwung secara rutin di hari minggu. Semua itu dilakukan sebagai wujud kepedulian komunitas ini terhadap Sungai Ciliwung. “Dengan penyelenggaraan kompetisi antar kelurahan ini, kami berharap dapat memperluas upaya yang telah dilakukan dan merangsang kepedulian warga pada kebersihan sungai Ciliwung di Bogor,”ujarnya saat dihubungi via telpon.
“Kami harap kompetisi ini dapat menjadi event tahunan di Bogor. Bila hal ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin sungai bersih di Bogor tak lagi menjadi mimpi”,tambahnya.
Ernan Rustiadi, seorang pengamat tata-ruang dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyambut baik kegiatan pembersihan massal ini. “Ini adalah hal baru yang menarik. Sebuah bentuk perubahan cara pandang warga Bogor di bantaran Ciliwung untuk memelihara sungai yang selama ini hanya dilihat sebagai tempat tak bertuan menjadi tempat publik yang harus dijaga (common property)”, paparnya. (Marwan Azis)
Foto: Asep Ridwan
Bogor, BERLING- Warga Bogor punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68, mereka memilih melakukan aksi pembersihan Sungai Ciliwung.
Acara tersebut dikemas sebagai sebuah kompetisi antar kelurahan dengan memperebutkan piala “bergengsi” dari Walikota Bogor berlangsung kemarin (16/8) di Sungai Ciliwung.
Ratusan warga masyarakat bantaran Sungai Ciliwung berjibaku membersihkan sampah yang menumpuk di bebatuan sungai dan tepiannya. Sampah-sampah yang tidak mudah terurai seperti bahan plastik, kain dan besi dipungut untuk kemudian dimasukkan ke dalam karung-karung plastik yang telah disediakan.
Tak jarang para pemulung dadakan ini harus berbasah-basah untuk mengangkat sampah plastik yang membelit di batu dan tersembunyi di dasar sungai. Selama tiga jam, mereka saling berlomba membela kelurahannya masing-masing untuk membersihkan lingkungannya. Mereka bak ksatria pembersih sungai dari sepuluh kelurahan di Bogor yang wilayahnya dilalui oleh aliran Sungai Ciliwung.
Kompetisi bersih sungai ini diselenggarakan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor. Kompetisi diselenggarakan untuk memeriahkan HUT RI ke-64.
KPC menyediakan sejumlah uang tunai sebagai hadiah bagi pemenangnya. Sementara itu, Walikota Bogor, Diani Budiarto, menyediakan Piala Bergilir Ciliwung Bersih yang akan diperebutkan setiap tahunnya.
Penilaian dalam kompetisi ini dilakukan dengan tiga kriteria, yaitu pertama jumlah karung sampah berukuran 25 kg yang dikumpulkan, kedua keterwakilan warga di setiap kelurahan (RT), dan terakhir dukungan dari warga masyarakat di setiap kelurahan (moril dan materiil) serta kreatifitas warga. Acara tersebut diikuti sekitar 450 orang warga dan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 850 karung
Uniknya kegiatan ini menggunakan tema Ciliwung Bersih, Warga Merdeka.“Tema tersebut sengaja kami pilih karena sungai bersih, indah dan sehat seharusnya menjadi cita-cita kemerdekaan hidup warga Bogor, terutama yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung”, ungkap Een Irawan Putra, Koordinator Kompetisi dari KPC.
Menurut Een, panggilan akrab Een Irawan Putra, KPC sendiri selama ini telah melakukan kegiatan pembersihan Ciliwung secara rutin di hari minggu. Semua itu dilakukan sebagai wujud kepedulian komunitas ini terhadap Sungai Ciliwung. “Dengan penyelenggaraan kompetisi antar kelurahan ini, kami berharap dapat memperluas upaya yang telah dilakukan dan merangsang kepedulian warga pada kebersihan sungai Ciliwung di Bogor,”ujarnya saat dihubungi via telpon.
“Kami harap kompetisi ini dapat menjadi event tahunan di Bogor. Bila hal ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin sungai bersih di Bogor tak lagi menjadi mimpi”,tambahnya.
Ernan Rustiadi, seorang pengamat tata-ruang dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyambut baik kegiatan pembersihan massal ini. “Ini adalah hal baru yang menarik. Sebuah bentuk perubahan cara pandang warga Bogor di bantaran Ciliwung untuk memelihara sungai yang selama ini hanya dilihat sebagai tempat tak bertuan menjadi tempat publik yang harus dijaga (common property)”, paparnya. (Marwan Azis)
Foto: Asep Ridwan
4 Komentar:
yang ke 64 tahun bukan 68 een
Ruby
iya tuh ... tapi kurasa yang salah tulis itu wartawannya (Marwan Azis) yang nulis di www.beritalingkungan.com
angka kaga perlu ngaruh...yang penting eank toh..asik toh...mungutin sampah di ciliwung...
mantap en merdeka
kalau masalah angka sih berapa aja yang penting semangat terus untuk mulung berikutnya. he ghe he di tunggu kabarnya.
kapiten kikuk
Posting Komentar