Bogor 04 juni 2011 sekelompok kecil anak manusia mencoba, menggugah hantinya demi kenyaman sebuah sungai elok nan panjang, Tjiliwoeng namanya. Kaya memang tjiliwoeng riwayatnya akan sejarah tempo doeloe, berbagai versi cerita akan kekayaan sejarah Tjiliwoeng kini tersajikan di setiap sudut kebudayaan ibu kota. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh seorang anak manusia akan kuasa sang pencipta hingga timbul rasa penggen berbuat sesuatu terhadap Tjiliwoeng. Anak manusia ini ingin bebuat sesuatu akan perubahan elok sungai berhulu di Gunung gede Panggrago sedangkan hilirnya di teluk Jakarta. Boleh dikatakan seumur Biji jagung yang dilakukan oleh anak tersebut, atas dasar apa kok..... orang-orang ini terggugah hatinya akan keberadaan Tjiliwoeng? aku pun kurang tau. Selintas secara fjsjk Tjiliwoeng yang doeloe Bersih memang kini sudah berubah? tapi apa yang telah merubah fisik tjiliwoeng kebanyakan orang yang tinggal di Jabotabekpun tau apa yang terjadi di Tjiliwoeng. Perubahan pun tak di rasakan oleh orang-orang sekitarnya, bahkan secara sadar atau pun tak sadar orang di sekitar jabotabek telah melukai Tjiliwoeng. Berpikirlah sejenak segerombolan kecil anak manusia tadi dengan kawan-kawannya, timbul tanda tanya(?) akan sesama temannya, hai kawan kalau kita tinggal di pinggir sungai sekiranya yang akan kita lakukan apa yaaaa? mungkin ngak kalau kita mengotori atau mungkin ngak kita akan membersihkan sungai tempat tinggal kita. waaah kebanyak temannya binggung, mungkin saja kita membersihkan sungai, Bukannya sesuatu yang kelihatan itu gampang di bicarakan/dibahas. Tapi apakah mungkin kita bisa membersihkan? kalau serasa mungkin kita ngak usah muluk-muluk, mari kita tanyakan pada hati nurani kita masing-masing. Kalau Kita punya energi extra pastinya mungkin tapi kalau cuman kita2 mari coba-cobalah dari hal kecil semisal, Kalau kita ingin Tjiliwoeng bersih kita mulai dari berbuat dari hal-hal yang kecil saja, kita pungguti sampahnya kalau memang sungai ini penuh sampah, kita tanami Tjiliwoeng kalau memang kita ingin Tjiliwoeng di jadikan Taman, Kita rawat Tjiliwoeng jika memang kita anggap Tjiliwoeng berguna bagi kita. Tapi apakah itu semua yang telah merubah keelokan Tjiliwoeng? Apakah yakin tidak ada hal lain yang telah merubahnya? kalau memang merasa keyakinanya kurang mari kita telusuri seluk beluk yang ada diTjiliwoeng. Semisal kita susuri sungainya, Akhirnya kelompok kecil anak manusia ini bersepakan akan melakukan hal kecil mulai dari munggutin sampahnya sampai melakukan penanam pohon di bantarannya dengan harapan hasil yang berguna bagi orang banyak. Ok coy kalau begitu mari kita tanami Tjiliwoeng kita Dengan berbagai jenis tanaman yang bisa menghasilkan mata air supaya nantinya mata air itu bisa mencuci kotornya Tjiliwoeng. Jenis pohon apa kiranya yang pantas Men(Man)? Bisa nyamplung,bambu,atau beringgin sebagai simbol pohon kehidup entah bagi satwa atau pun non satwa. setelah persepakat itu mulailah dari tinga orang ingin menanam pohon di daerah bendungan Cibagoloh, setelah sebelumnya seorang kawannya lagi mengabari banyak orang melalui SmSnya. walaupun cuma tiga orang niat hatinya kawan ini tak nyerah, Diambilah kurang lebih 20 bibit semai beringgin dan nyamplung dari sebuah Universitas ternama di Bogor. Yang minggu lalu mereka kumpulkan dari hasil munggutin Bibit/semai dari pohon yang besar.
0 Komentar:
Posting Komentar