Senin, September 25, 2017

Sinergi Tanpa Batas

Share & Comment
Penulis: Suparno Jumar
Memindahkan karung sampah dengan estafet (foto: Suparno)
PASAR Induk Warung Jambu, Kota Bogor. Pasar yang berada di kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, persis berada di sebelah barat sungai Ciliwung. Sebelah Timur sungai adalah Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. Titik kumpul di lantai 2 Blok B Pasar Induk Jambu Dua. Sungai Ciliwung yang menjadi pembatas kedua wilayah kondisinya hampir sama dengan Ciliwung wilayah lain di Kota Bogor. Sampahnya di beberapa titik menumpuk dan tersebar di darat dan air. Sebagian besar adalah sampah plastik bekas. Ribuan bahkan jutaan bulu ayam terus hanyut terbawa air. Pun dengan jeroannya. Beberapa diantaranya tersangkut diantara bebatuan. Busuk. Siapapun yang mendekat pasti akan mencium aroma tak sedap. 
Sampah-sampah inilah yang akan dipunguti oleh Relawan Laskar Karung-Komunitas Peduli Ciliwung bersama relawan dari Seknas Jokowi, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Komunitas Peduli Hijau, Osoji Club, Lawalata IPB, Dinas Pasar, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Komunitas Pasar Induk Jambu Dua, Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bogor dan masyarakat ini sekitar. Aksi mulung 'runtah' ini berjalan sekitar 90 menit di luas sekitar 250 x 20 meter. 
Satu kelompok relawan mulai bergerak melewati tangga sebelah timur pasar. Satu kelompok lagi turun dari Bantarjati di timur sungai. Puluhan relawan dengan alat seadanya memunguti sampah. Sampah-sampah ini kemudian dimasukan dalam karung dan trash bag. Sampah plastik, kain, tas, pampers paling mudah ditemui. Tak kurang dari 70 karung berhasil dikumpulkan. Karung-plastik yang berada di sisi timur sungai dipindahkan ke arah barat dengan cara estafet. Tidak hanya itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor bersama tim Sekretariat Nasional Jokowi dan Sutisna KPC Bogor melakukan penanaman beberapa bibit bambu di sekitar DAS Ciliwung di kelurahan Bantarjati. 
Ditemui disela-sela aksi mulung sampah, Nazarudin Ibrahim dari Sekretariat Nasional Pusat Jokowi mengatakan, komunitas yang ada, berupaya membersihkan sampah agar sungai Ciliwung ke depan tidak menjadi tempat sampah. Sungai Ciliwung betul-betul menjadi sumber kehidupan umat manusia. Hal senada disampaikan oleh Isma dari Seknas Jokowi Bidang Perempuan. Sungai Ciliwung yang tercemar sampah dibersihkan sebagai bentuk perwujudan Gerakan Indonesia Bersih dan Revolusi Mental Nasional. Sementara Andalan Abdimas Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bogor, Teti Marlina berharap, gerakan ini dapat dicontoh dan dilanjutkan oleh masyarakat luas. Tidak hanya di Kota Bogor, namun di kota-kota lain di seluruh Indonesia. 
Tak kalah menariknya adalah pernyataan anak-anak yang tinggal tidak jauh dari sungai. Adalah Wildan (14th), dia sangat sedih karena tidak bisa mandi dan berenang di Ciliwung akibat terlalu banyaknya sampah. Diapun berpesan. Sungai sebagai bagian dari alam semesta harus dijaga. Harusnya kita malu membuang sampah di Ciliwung. Begitulah pesannya sesaat sebelum obrolan selesai.
flyer Sabtuan - desain Nonet

Tags: ,

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

0 Komentar:

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com