Ia sebenarnya hanya orang biasa, bahkan orang kampung. Di kampungnya di Jawa Timur sana, ia ternyata berbisnis sampah bersama seluruh keluarga besarnya. Bisnisnya cukup berhasil karena sudah bisa mempekerjakan puluhan orang di kampung dia, yang rata-rata hidup miskin sebagai tukang becak, buruh, atau pengangguran. Berkat usahanya kini mereka menjalankan sebuah pabrik pengolah sampah plastik untuk selanjutnya dijual ke Surabaya.
Secara kebetulan kemarin, kawan saya ini memberi kabar dengan penuh semangat. Kabarnya (jelas) masih ada hubungannya dengan sampah, bersih-bersih, dan pengelolaannya. Dia dapat kabar itu dari koran Radar Bogor, Edisi Rabu 10 Desember 2008. Berarti ini beritanya masih hangat.
Pak, di Gunung Batu juga ada yang bersih-bersih sampah lho …. Mereka itu hebat
lho Pak!! Itu orang-orang kampung di RW 4 Gunung Batu. Mereka ngolah sampah-sampah dari rumah-rumah mereka. Rumah-rumah mereka itu kan mestinya dekat
dengan aliran Cisadane. Mestinya kalo mau bersihin sampah di sungai, sampeyan
bisa belajar dan (mungkin) kerjasama sama mereka. Ayoo … Pak!!!
Sebagai dewa inspirasi dan penyemangat, bagi saya berita dari Hari Kikuk ini perlu mendapat perhatian khusus. Saya begitu yakin bahwa ia sedang memberikan kabar yang baik. Sebagai seorang anggota Lawalata, saya rasa Hari Kikuk sedang menyemangati saya untuk segera bergiat membersihkan sungai di Bogor. Untuk menambah semangat, berikut saya tampilkan kliping berita tersebut di bawah ini …
0 Komentar:
Posting Komentar