Selasa, Agustus 02, 2011

Mulung BiBit Beringin di IPB (bahasa Belandanya: banyan zaad aaseters van IPB)

Share & Comment


Bogor 30 juli 2011. Pada kesempatan mulung bibit kegiatan rutin KPC Bogor kali ini, aku menyempatkan diri mampir di Situ Leutik untuk melampiaskan hobi mancingku. Memang apes atau mungkin lagi kurang beruntung tak satupun ikan yang kudapat.  Karna hari udah menjelang siang aku putuskan mancingku kali ini kusudahi, aku masih punya tugas untuk sungai Tjiliwoeng yaitu berkegiatan Mulung Bibit Nyamplung dan Beringin.

Sesampainya di tempat ngumpul kegiatan mulung bibit, aku lihat kumendan KPC rupanya sudah datang duluan dan membersihkan hasil bibit pulungan bulan lalu dari daun-daun yang jatuh di tempat pembibitan KPC. "Maaf kumendan ... aku terlambat, baru kumendan aja yaaa yang datang".

"Biasa lah Kuk ... kayak kamu nggak tau aja teman-teman yang lain mungkin pada sibuk atau mungkin lagi ada kondangan atau sibuk dengan kegiatan yang lain. Kamu sendiri aja kuk? Kok kamu bawa pancingan pasti kamu udah datang duluan cuman kamu mancing dulu yaa ...?" tanya Kumendan KPC melanjutkan jawabnya.

"Iya kumendan ... sebenarnya aku tadi pagi udah nyampai sini, karna dari rumah niatnya pengen mancing yaaa aku berangkatnya pagi2 sekali.  Takut ngganggu kegiatan KPC mulung bibit."

"Yaaa kan ... benar dugaanku kalau kamu udah datang pagi nggak usah ngeles lah karna kamu bawa pancing pasti kamu seharian nanti baru pulang ke rumah," kata Kumendan KPC.

"Iyaaa sih kumendan aku udah pamit ke istriku aku pulang sore.  Setelah berkegiatan di KPC aku juga akan mancing di Sungai Cisadane.

"Sayang Kuk, kalau aku nggak kondangan, aku temeni dirimu mancing, " kata kumendan KPC iri melihatku mau mancing heheheheh ehehhehe. "Enak bener dirimu Kuk tiap mulung bibit kamu bawa pancingan, emang sering dapat yaaa kuk?"

"Sering sih engak kumendan yang jelas seruuuu lah .....!!!"

Pada kesempatan mulung bibit kali ini yang ikutan hadir ada 5 orang, yaitu Kumendan KPC Hapsoro, mas Ghonjeees peneliti, Oom Saburo tukang rendang, Hari Kikuk pemulung, dan Hima mahasisiwi jurusan pertanian IPB. Sebenarnya kami berencana hanya membersihkan dan merawat hasil pemulungan bibit yang sudah-sudah biar nggak mati.  Tapi karna ada salah seorang anggota KPC yang melihat bibit Beringin yang lumayan besar akhirnya kami putuskan ambil bibit yang di infokan itu setelah selesai merapikan pembibitan.  Maklum KPC harus urus bibit pohon mulai dari pembibitan sampai layak tanam dan (juga) pengechekan setelah ditanam. Merawat tanaman bibit sebenarnya dilakukan  karna hormon penumbuh akarnya sudah habis, oleh sebab itu kita harus mengganti kegiatannya dengan perawatan selang-seling dengan kegiatan yang sudah ada.

Sesampainya di tempat yang ditunjukan ternyata benar adanya.  Bibit Beringin di sini tumbuh subur dan lumayan besar2.  Tak lama kami berlima pun serentak menyerbu bibit tersebut.  Kurang lebih lima menitan semua bibit yang ada di sekitar kantor Rektorat IPB itu habis disikat oleh kami berlima. Karna bibit sudah habis lalu kita berlima pergi ke tempat semula kita kumpul untuk memasukan bibit tersebut ke dalam polybag.  Kami selesai kira2 jam 12 siang.
Tags:

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

0 Komentar:

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com