Tidak seperti biasanya, meski melalui pesan singkat/ SMS pemberitahuan mulung muncul jam 13 WIB siang, pada hari Jumat-nya yang datang dari nomer Hapsoro, sang coordinator KPC. Pemberitahuan lain itu diikuti melalui email dengan pesan di inbox email yang mengingatkan bahwa besok Sabtu, kegiatan KPC akan diliput oleh National Geograpic dan SCTV, dengan program liputan 6. Waah seperti nya ada apa yaaa?
Seperti biasa aku bangun jam 07:00 pagi, dan bergegas diikuti dengan kegiatan mandi, karena kepala ini perlu di segarkan dengan air, supaya loadingnya cepat.
Tiba di lokasi kegiatan jam 10:00 kurang, didahului dengan sarapan nasi uduk terlebih dahulu. Ku habiskan 2 bungkus uduk dan 2 bungkus kerupuk untuk mengganjal perutku sebelum bertempur dengan sampah-sampah plastic masyarakat Bogor yang tersebar di Sungai Ciliwung.
Huaa,..
Memang kegiatan ini kujadikan sebagai bagian dari terapi pribadi bagi diriku, untuk tetap dapat menghargai lingkungan terutama sungai dari kerusakan alam dan prilaku negative manusia, dengan membuang sampah ke sungai.
Yaa terus terang kegiatan mulung ini menjadi bagian dari terapi bagi diriku cukup stress; mengingat akan kondisi yang tidak memungkinkan mambuat sungai Ciliwung bersih kembali dalam waktu 1 sampai 5 tahun mendatang, kecuali masyarakatnya berubah termasuk peraturan yang mengikutinya.
Mulung sampah sungai Ciliwung kujadikan bagian dari terapi, bagiku..
Yaaa stress melihat kelakuan masyarakat..stress melihat sampah di Sungai Ciliwung; stress pesimis Ciliwung ga akan bersih lagi.
Tapi apa mau di kata, dan dibuat lagi..dari pada berharap g ada ujungnya..
Berteriak hingga tak keluar suara lagi..
Tetap saja sungai Ciliwung tidak akan bersih..
Yaa ya bisa di lakukan cuma mulung saja di setiap hari Sabtu ikut teman-teman KPC..
Setelah perut cukup terisi, kusambangi teman” KPC yang berada di ujung Pulo Geulis tersebut. Berbagai lontaran-lontaran komentar menggelitik pedas cabe rawit mengikuti sapaan selamat jumpa ku ke pada teman” KPC yang sedang di kelilingi oleh wartawan National Geographic dan SCTV yang siap mengabadikan gambar dengan peralatan mereka masing”.
Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bila KPC diliput oleh berbagai media besar nasional seperti SCTV, bahkan internasional seperti majalah National Geographic, meskipun hanya untuk edisi bahasa Indonesia.
Semoga hasil liputan ini dapat membawa inspirasi dan perubahan lebih luas dan nyata di masyarakat seputar dan sepanjang sungai Ciliwung, agar sungai kembali seperti dahulu kala; bersih dan enak dipandang mata.
Semoga yaa semoga,
Tidak hanya KPC, warga sekitar tempat mulung juga mendapat giliran untuk diwawancara, begitu juga bagian kebersihan kota Bogor yang saat itu juga ikut diwawancara.
Pokoknya semua mendapat giliran untuk masuk media..
Semoga ya semoga sungai Ciliwung dapat bersih kembali … bila tetap memerlukan waktu yang lama yaa itupun kuambil menjadi bagian dari terapi emosi dan kelakuan ku..
Beberapa mamfaat positif perubahan perilaku yang kudapat diantaranya adalah; ku tak sembarang lagi membuang sampah , apapun itu di sembarang tempat selain sungai Ciliwung; aku mempunyai keberanian untuk menegur orang lain yang membuang sampah sembarang..dan tentunya aku dapat lebih bersabar terhadap orang lain..
Hal-hal demikian tidak kudapat sebelumnya..
Daripada berharap perubahan yang baik bagi lingkungan dan masyarakat , yang penting diriku dapat mamfaat yang positif dari terapi mulung setiap Sabtu tersebut…
Bukan ingin terkenal aku ikut memulung, tapi menjadi bagian dari terapi stress ku ikut kegiatan ini, tidak percaya? coba saja..
2 Komentar:
manstap sekalski Oom Agoeng ini poen. Tjiliwoeng maimang bisa didjadiken oebar dari jang mana itoe penjakit djaman sekarang, ijaitoe "stress".
Roepanja Oom Agoeng poen soeda mengalami stress djahadi perloe sering2 ke tjiliwoeng.
Air laut asin sendiri, apakah tjiliwoeng akan bersih sendiri kalau di biarkan saja? obat prilaku tepatnya untuk diri kita sendiri dari pada saling tuding yaaa ya toh om Agung?
Posting Komentar