KPC Bogor bersama KPC Depok dalam sebuah kegiatan |
Terlebih bagi mereka yang tinggal di bantaran tidak mengetahui pentingnya menjaga kesehatan sungai. Mereka memanfaatkan aliran sebagai tempat pembuangan sampah. Tentu hal ini sangat memprihatinkan, sehingga muncul ide Hapsoro untuk menyelamatkan sungai Ciliwung dengan cara sederhana, murah dan tidak rumit. Mereka pun mulai melakukan bersih-bersih sungai dan membentuk Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor pada Maret 2009 lalu.
Menurut Kordinator KPC Bogor Een Irawan Putra, saat diskusi pembentukan KPC Bogor ketika itu sekitar 10 orang. Seiring perkembangan waktu anggota komunitas bertambah, bahkan mencapai 600 orang lebih dalam kurun waktu 2009-2010. Sejak saat itulah mereka tidak mendata lagi-lagi orang yang bergabung di KPC Bogor.
"Akhirnya kami putuskan untuk tidak lagi mencatatnya karena gerakan peduli Ciliwung tidak dengan memaksakan orang-orang untuk peduli, tapi memang harus tumbuh dari dalam hatinya sendiri dan memang peduli. Sifat kegiatan dan keanggotaan terbuka dan voluntary inilah yang selalu kami jaga," ucap Een kepada TNOL, Selasa (18/6). Meski tak lagi mendata anggota, bukan berarti mereka tidak bisa menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan. Mereka memberi tahu dengan menggunakan sosial media KPC Bogor (Blog, Twitter dan fan page KPC di FB). Selain itu, mereka mengirim sms blash setiap hari Jumat.
Een bersama KPC Bogor menerima penghargaan Muri |
Sampah dari hasil mulung di sungai Ciliwung, lanjut Een, diangkut oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor. Sebab, DKP Bogor sudah memiliki komitmen untuk selalu mendukung kegiatan KPC Bogor dari awal. Sampahnya dibuang ke TPA Galuga di Leuwiliang Kabupaten Bogor. Untuk pendanaan bersih-bersih sungai, mereka mengandalkan sumbangan dari individu-individu yang mendukung kegiatan KPC. "Toh dana yang dibutuhkan hanya untuk membeli karung sampah kok, dimana satunya seribu perak," ujar Een penuh semangat.
Dana CSR
KPC Bogor mengundang Erna Witoelar dalam lomba mulung Ciliwung |
Selain bersih-bersih, mereka juga mengajak warga yang tinggal di sekitar sungai tidak membuang sampah. Memang, dalam melakukannya butuh kesabaran, energi banyak dan punya inovasi. "Kita sudah memulainya dari satu kelurahan. Di kelurahan, kami mulai dari satu RW. Hasilnya cukup baik, setiap RT sudah memiliki komitmen untuk mengajak warganya tidak membuang sampah ke Ciliwung," jelasnya. Terbukti, Sabtu lalu ketika mereka mulung sampah bersama warga, para warga yang melihat orang membuang sampah segera mengingatkannya. "Itu saya kira sebuah capaian yang baik bagi KPC Bogor. Kita ingin warga sendiri yang mengingatkan warga yang lainnya, bukan KPC Bogor," kata Een.
KPC Bogor audensi dengan BPLHD Jawa Barat |
Untuk menjadi anggota KPC Bogor tidak dikenakan biaya dan syarat tertentu. Lantaran yang dibutuhkan hanya niat baik, keikhlasan meluangkan waktu berbuat baik dan melakukan real action dalam menyelamatkan sungai. Oleh karena itu, tinggal datang dan bergabung dalam setiap kegiatan mereka atau ke Sekretariat KPC yang berlokasi di jalan Sempur Kaler No. 62, Kota Bogor. "Menjadi anggota KPC Bogor tidak mesti berdomisili di Bogor, karena kami sangat terbuka. Contoh, beberapa teman dari Jakarta selalu mendukung dan ikut dalam kegiatan KPC Bogor. Kita juga selalu mendorong setiap kota dan kabupaten harus ada komunitasnya, sehingga gerakan peduli Ciliwung ini semakin masif," jelasnya yakin.
Saat ini sendiri sudah ada komunitas peduli ciliwung dari hulu sampai hilir, ada KPC Puncak, KPC Bojong, KPC Depok, KPC Condet. Mereka sering berkumpul dan melakukan kegiatan bersama. "Akhir pekan ini seluruh anggota KPC dari hulu sampai hilir akan melakukan kegiatan bersama untuk susur Ciliwung dengan Gethek/Rakit sambil melakukan pemetaan dan riset sumberdaya hayati Ciliwung," tandasnya.(Sbh)
Written by Nony Puspita
Sumber: http://www.tnol.co.id/aktivitas/23143-kpc-bogor-komunitas-bersih-bersih-sungai.html
0 Komentar:
Posting Komentar