Bendung Katulampa dan aksi bersih bersama (foto: Rey Tisna) |
Sabtu hadir lagi, Laskar Karung pun beraksi lagi. Di Sabtu
ke-2 bulan Oktober tepatnya jatuh pada tanggal 14, kita bergerak menuju Bendung
Katulampa di Kelurahan Katulampa yang masih masuk daerah administratif Kota
Bogor. Sabtu pagi itu ramai sekali di sekitar pos pantau Ciliwung Bendung
Katulampa, relawan-relawan peduli sungai sudah berkumpul di sana, bahkan ada
relawan yang jauh-jauh datang Jakarta yaitu kawan-kawan dari Jakarta Osoji Club
(JOC). Selain itu sudah bergabung pula relawan-relawan dari Polisi Masyarakat
(Polmas), BPDAS Ciliwung Cisadane , BPBD Kota Bogor, dan Tagana Kota Bogor.
Cuaca cukup cerah dan aliran sungai di bendung juga tidak
terlalu besar sehingga dasar sungai berupa bebatuan dan juga balok-balok semen
pemecah aruspun terlihat jelas dengan segala aneka rupa sampah-sampah bawaan
sisa hujan deras beberapa hari sebelumnya, bahkan sampai berstatus siaga tiga.
Kondisi memprihatinkan terjadi di Sungai Ciliwung ketika hujan lebat, air deras
bahkan banjir, orang-orang yang tidak bertanggung-jawab yang malah membuang
banyak sampah ke sungai, terutama sampah-sampah besar seperti kasur, karpet,
sofa butut, dan sebagainya. Tidak heran jika setelah banjir sampah-sampah
membludak di wilayah-wiliayah yang lebih hilir. Pagi itu, kembali lagi kita dihadapkan
pada pilihan sulit tentang bagaimana membebaskan sampah di Ciliwung, hingga
akhirnya kita memutuskan untuk membakarnya.
Sekitar tiga jam kita turun di sungai bahu-membahu
membebaskan sampah dari Sungai Ciliwung hingga akhirnya semakin siang kita sudahi
kegiatan kita. Senang sekali ternyata
Pak Andi selaku ketua bendungan Katulampa dan kawan-kawan telah menyiapkan nasi
liwet untuk kita semua. Kita pun naik kembali berkumpul di pos pantau,
berbincang-bincang dan ditutup dengan makan nasi liwet bersama.
ngaliwet bersama di pos pantau Katulampa (foto: Rey Tisna) |
flyer design: Viedela AK |
Mengurus sungai memang harus bersama-sama, siapapun kita baik masyarakat dan pemerintah harus bergandeng tangan mengurusi masalah ini. Laskar Karung dan relawan-relawan peduli sungai lainnya dengan konsisten akan terus menyuarakan ajakan untuk peduli sungai dan menunjukkan bahwa masih banyak orang-orang yang peduli sungai. [Nonet]
0 Komentar:
Posting Komentar